logo Kompas.id
Gaya Hidup”Bima Swargan” Lempad
Iklan

”Bima Swargan” Lempad

Oleh
NAWA TUNGGAL
· 1 menit baca

Udara di Ubud, Bali, pagi itu terasa sejuk. Langit pun cerah. I Gusti Putu Suteja (55), salah satu cucu maestro pelukis Bali, I Gusti Nyoman Lempad (meninggal tahun 1978), membuka perbincangan dengan bercerita tentang lukisan Lempad yang paling ia suka, yaitu ”Bima Swargan”.

https://cdn-assetd.kompas.id/uNSMjB3VQAiOUrA6sz0Gg46vCwY=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F11%2FSeniman-Pembaharu-Seni-Lukis-Bali_84564658_1572720466.jpg
KOMPAS/NAWA TUNGGAL

I Gusti Putu Suteja (55), salah satu cucu seniman pembaru seni lukis Bali, I Gusti Nyoman Lempad, Jumat (25/10/2019), di Ubud. Lempad, yang diperkirakan lahir 1862, meninggal pada 1978.

”Ini lukisan ’Bima Swargan’. Lukisan terakhir kakek saya, I Gusti Nyoman Lempad, lukisan yang paling saya suka,” ujar Suteja, Jumat (25/10/2019).

Editor:
Bagikan