logo Kompas.id
β€Ί
Gaya Hidupβ€ΊTelok Abang, Tradisi Palembang...
Iklan

Telok Abang, Tradisi Palembang Menyambut Kemerdekaan Indonesia

Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/CQnS6v0iW_tMipcwk-3FYMWi_e8=/1024x684/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F08%2F20180816dri24.jpg
KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH

Calon pembeli melihat-lihat telok abang (telur merah) dengan segala pernak-perniknya yang berbentuk kapal, helikopter, hingga pesawat tempur di sepanjang Jalan Merdeka, Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (16/8/2018). Telok abang adalah tradisi khas Palembang dalam menyambut HUT Kemerdekaan Republik Indonesia setiap tahun. Tradisi ini konon sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Dahulu, tradisi itu dilakukan ketika Peringatan Ulang Tahun Ratu Belanda Wilhelmina II.

PALEMBANG, KOMPAS – Palembang, Sumatera Selatan punya cara sendiri menyambut dan memeriahkan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia setiap tahun. Kalau di daerah lain jalanan penuh dengan pedagang umbul-umbul, baliho, hingga bendera Merah-Putih setiap jelang HUT Kemerdekaan Indonesia, di Palembang jalanan akan penuh dengan pedagang telok abang (telur merah) yang disematkan pada mainan/pernak-pernik gabus styrofoam yang berbentuk perahu, helikopter, hingga pesawat tempur.

Hal itu tampak ketika Kompas berkeliling Palembang, Kamis (16/8/2018). Sepanjang Jalan Merdeka, Palembang, kanan-kirinya penuh pedagang yang menjajakan telok abang lengkap dengan pernak-pernik warna-warni berbentuk perahu, helikopter, hingga pesawat tempur. Ukurannya beragam mulai dari yang kecil dengan harga rata-rata Rp 20.000-Rp 30.000 per unit hingga yang berukuran besar dengan harga rata-rata Rp 60.000-Rp 80.000 per unit.

Editor:
Bagikan