Jumat (15/11/2024) pagi, Paul Kabelen (27) mengendarai sepeda motor, membelah jalan berdebu abu vulanik. Sesekali ia menatap puncak Gunung Lewotobi Laki-laki yang tengah erupsi, memastikan semburannya tidak mengarah ke jalan yang dilewati. Kompas membonceng sepeda motor bersama Paul.
Trauma akan gemuruh hebat, lontaran batu panas, suara tangis, dan korban yang tertimbun masih terus membayangi. Kiamat kecil yang datang pada Minggu (3/11/2024) pukul 23.51 Wita itu masih sering mengusik tidurnya.