FotografiFoto CeritaDenting Gamelan Sekaten...
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Denting Gamelan Sekaten Menembus Zaman

Tradisi syiar agama Islam melalui alunan gending Sekaten peninggalan Wali Sanga terus dilestarikan hingga kini.

Oleh
FERGANATA INDRA RIATMOKO
· 0 menit baca
Warga menaiki becak saat mendatangi kompleks Masjid Gedhe Kauman, Yogyakarta, untuk mendengarkan alunan gending Sekaten, Selasa (10/9/2024).
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Warga menaiki becak saat mendatangi kompleks Masjid Gedhe Kauman, Yogyakarta, untuk mendengarkan alunan gending Sekaten, Selasa (10/9/2024).

Sejumlah murid SD dengan pakaian seragam olahraga warna biru berlari-lari kecil menuju sumber suara saat para Abdi Dalem Keraton Yogyakarta mulai membunyikan perangkat gamelan Kiai Guntur Madu di dalam bangunan Pagongan Kidul di kompleks Masjid Gedhe Kauman, Yogyakarta, Selasa (10/9/2024). Setelah naik ke anak tangga kelima, anak-anak itu segera duduk, lalu mendengarkan dengan saksama alunan musik dari gamelan keramat yang ada di hadapan mereka.

”Hati-hati ojo ngalamun, mengko kelebon lho! (jangan melamun, nanti kerasukan lho!),” ucap sejumlah murid ke beberapa temannya yang mulai tampak serius mencecap pancaran energi dari suara gamelan berusia ratusan tahun melalui indera penglihatan dan pendengaran mereka. Kisah mistis tentang aura magis dari gamelan Sekaten rupanya telah menyebar dan mengakar ke berbagai lapisan masyarakat Yogyakarta, termasuk anak-anak.

Memuat data...
Memuat data...