FotografiFoto CeritaDenyut Masyarakat Adat...
KOMPAS/FRANSISKUS PATI HERIN

Denyut Masyarakat Adat Rendubutowe

Kampung Rendubutowe terancam akibat pembangunan Bendungan Mbay Lambo.

Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
· 0 menit baca
Rumah tempat berlangsungnya upacara adat di kampung Rendubutowe, Kecamatan Aesesa Selatan, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur, Jumat (23/8/2024). Upacara adat dimaksud untuk proses pendewasaan laki-laki. Tempat itu akan hilang lantaran oleh pemerintah telah ditetapkan sebagai lokasi Bendungan Mbay Lambo.
KOMPAS/FRANSISKUS PATI HERIN

Rumah tempat berlangsungnya upacara adat di kampung Rendubutowe, Kecamatan Aesesa Selatan, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur, Jumat (23/8/2024). Upacara adat dimaksud untuk proses pendewasaan laki-laki. Tempat itu akan hilang lantaran oleh pemerintah telah ditetapkan sebagai lokasi Bendungan Mbay Lambo.

Rendubutowe, nama sebuah kampung di Kecamatan Aesesa Selatan, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur, belakangan ramai dibicarakan. Itu lantaran perlawanan masyarakat adat setempat terhadap pembangunan Bendungan Mbay Lambo. Proyek bendungan terbesar di NTT dengan nilai Rp 1,4 triliun itu menggunakan lahan warga seluas 496,14 hektar. Tak hanya lahan kosong. Ada kebun, tanaman umur panjang, rumah, makam, dan tempat dilakukannya upacara adat secara turun-temurun.

Ubi hutan diambil dari kebun warga Kampung Rendubutowe.
KOMPAS/FRANSISKUS PATI HERIN

Ubi hutan diambil dari kebun warga Kampung Rendubutowe.

Memuat data...
Memuat data...