Rendubutowe, nama sebuah kampung di Kecamatan Aesesa Selatan, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur, belakangan ramai dibicarakan. Itu lantaran perlawanan masyarakat adat setempat terhadap pembangunan Bendungan Mbay Lambo. Proyek bendungan terbesar di NTT dengan nilai Rp 1,4 triliun itu menggunakan lahan warga seluas 496,14 hektar. Tak hanya lahan kosong. Ada kebun, tanaman umur panjang, rumah, makam, dan tempat dilakukannya upacara adat secara turun-temurun.