Dahulu, Kota Pagaralam di Sumatera Selatan dikenal sebagai surganya mobil jip Willys dari era Perang Dunia Kedua. Mobil peninggalan pemerintah kolonial Belanda itu digunakan warga untuk mengangkut hasil kebun hingga menjadi kendaraan sehari-hari. Namun, kini, satu per satu dari Willys itu hilang karena diangkut kolektor ke luar Pagaralam dan kurangnya perhatian pemerintah untuk melindung aset sejarah maupun wisata di kota berjuluk ”Bumi Besemah” tersebut.
Bagi masyarakat umum, Pagaralam identik sebagai daerah yang sejuk karena berada di ketinggian rata-rata 500-1.000 meter dari permukaan laut (mdpl). Kota yang menjadi salah satu daerah asal suku asli Sumatera Selatan, suku Besemah, itu dikelilingi oleh Bukit Barisan dengan puncaknya di Gunung Dempo yang memiliki ketinggian 3.142 mdpl. Karena cuaca yang bersahabat, Pagaralam pun dikenal sebagai salah satu penghasil kopi robusta dan teh terbaik di Indonesia.