Tanpa sepatah kata pun, Wendi Febrianto (18) menorehkan cairan malam panas dengan menggunakan kuas pada selembar kain putih yang dibentangkan dengan cara diikat ke tiang penyangga dari pipa paralon. Tangannya terampil menari di atas kain yang seolah menjadi kanvas dan membentuk gambar pola dedaunan.
Setelah sejumlah pola kian mewujud, Wendi dibantu oleh seorang murid perempuan yang juga sesama penyandang disabilitas untuk menuntaskan gambar dengan menggunakan canting di teras belakang sebuah ruang di SLB Negeri Sragen, Desa Kroyo, Karangmalang, Sragen, Jawa Tengah, Rabu (19/6/2024). Mereka bekerja dalam tim dengan tenang sambil sesekali saling berkomunikasi dengan bahasa isyarat.