Sejak era Kedatuan Sriwijaya (abad VII-XI), baik Palembang maupun Sumatera Selatan adalah rumah keberagaman untuk pemeluk berbagai agama. Ratusan tahun setelah Sriwijaya runtuh, masyarakat terus menjaga warisan toleransi tersebut.
Terbukti, pada Selasa (4/6/2024), pemeluk Hindu Bali bisa menggelar upacara ngaben massal untuk pertama kalinya di Palembang. Acara itu kian menegaskan bahwa harmoni dalam kehidupan yang beragam terus terawat di ”Bumi Sriwijaya”.