Banjir masih menjadi momok bagi warga Jakarta setiap kali musim hujan tiba. Bayang-bayang kemacetan, ruas jalan yang tergenang, lumpuhnya transportasi umum, hingga permukiman yang tenggelam terus menghantui mereka yang menggantungkan hidup pada roda perekonomian Ibu Kota.
Bukan hal yang baru, bencana hidrometeorologi ini melanda wilayah Jakarta sejak era pemerintahan Hindia Belanda. Batavia, kota yang menjadi cikal bakal Jakarta, pernah dilanda banjir pada 1624 atau tiga tahun setelah kota itu dibangun. Tidak berselang lama, banjir kembali terjadi pada 1654 dan terus membesar seiring bertambahnya jumlah penduduk.