”Kalau ada kejadian seperti ini, kami bisa pulang. Kalau enggak ada, mungkin kami enggak bisa pulang. Terus berputar-putar sampai ke Australia atau mungkin ke mana,” ucap Muslih di atas kapal Run Zeng 03 yang ditahan di Pangkalan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Tual, Maluku, Senin (3/6/2024). Matanya sesekali berkaca saat menuturkan kisah muramnya menjadi anak buah kapal (ABK) selama dua bulan di kapal tersebut.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F06%2F03%2Fc95ad433-c535-47a6-b1a8-cf59aa24ad1d_jpg.jpg){kind=logo}
Potret kapal ikan asing ilegal Run Zeng 03 saat ditahan di Pangkalan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Tual.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F06%2F08%2F0a1903fa-a1d9-467f-94a3-34f6078a2c61_jpg.jpg){kind=logo}
Anak buah kapal asal Indonesia, Muslih (kedua dari kiri) dan Arifin (ketiga dari kiri), saat kunjungan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono di Pangkalan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Tual.