Pagi itu di pertengahan bulan puasa, lagu islami menemani Abdullah (57) menata barang dagangannya, seperti tasbih, peci, dan kopiah. Lapaknya berada di seberang gang Kampung Kauman, Kota Semarang, Jawa Tengah.
![Pintu Gerbang Kauman](https://assetd.kompas.id/G6xzWx21FNLcSwyvuBm9JndMsGM=/1024x686/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F03%2F25%2F27f1b137-486f-4422-aab2-45dffea93dbc_jpg.jpg)
Pintu Gerbang Kauman
![Lapak Pedagang](https://assetd.kompas.id/UxyFrikMh8wcYFX7Qn6znO45LUU=/1024x688/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F03%2F25%2F547e2334-d05d-4011-ac84-a5fcb683e65a_jpg.jpg)
Lapak Pedagang
Kehadiran Kampung Kauman memperlihatkan bagaimana Semarang tumbuh sebagai kota multietnis di pesisir utara Jawa.
Pagi itu di pertengahan bulan puasa, lagu islami menemani Abdullah (57) menata barang dagangannya, seperti tasbih, peci, dan kopiah. Lapaknya berada di seberang gang Kampung Kauman, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Pintu Gerbang Kauman
Lapak Pedagang