Di saat banyaknya keprihatinan akan masih rendahnya kesadaran literasi dan minat baca masyarakat, penerbitan buku foto justru kian menarik dengan ragam eksperimen dan eksplorasi penciptanya. Buku foto menjadi salah satu legasi seorang fotografer untuk mengabadikan karya-karya fotografinya.
Bertolak dari hal itu, empat penerbit mandiri berkolaborasi menggelar Pesta Buku Foto selama sebulan penuh pada Februari lalu. Bertempat di galeri Tabir Matawaktu, pesta literasi visual tersebut diisi beragam agenda, seperti pameran buku foto, diskusi, peluncuran buku foto, dan musikalisasi buku foto.