Semilir angin menemani Candrian Attahiyat saat pandangannya tidak lepas dari replika denah buatan JW Heydt yang sudah berumur lebih dari 200 tahun. Matanya sesekali mengarah ke galian yang tertanam batu bata merah di bawahnya. Batu itu bukan sembarang batu, melainkan fondasi bastion peninggalan masa pemerintahan VOC. Dibantu lima arkeolog muda, dengan hati-hati tangan mereka membersihkan tanah yang menempel di sisa bangunan dengan sikat berukuran kecil. Sesekali mereka menemukan ”harta karun” berupa fragmen pecahan barang-barang sisa pemerintahan Belanda.
Ekskavasi yang dilakukan Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta pada Oktober lalu ini melanjutkan ekskavasi terakhir di 1995. Sejak 1981 hingga 1995 telah dilakukan beberapa kali ekskavasi arkeologi di Pulau Onrust oleh Tim Arkeologi Dinas Museum dan Sejarah DKI Jakarta melalui Bidang Permuseuman Sejarah dan Purbakala. Berdasarkan hasil ekskavasi, ditemukan sisa bangunan dan fondasi, sisa struktur benteng, fasilitas umum, serta temuan lepas.