FotografiFoto CeritaArsip Foto "Kompas" :...
KOMPAS/HER SUGANDA

Arsip Foto "Kompas" : Rengasdengklok, Wilayah Pertama yang "Bebas" dari Penjajah

Cerita seputar peristiwa di Rengasdengklok 78 tahun lalu.

Oleh
WISNU WIDIANTORO
· 1 menit baca

Matahari mulai meninggi saat Singgih, seorang shodanco (komandan peleton) PETA dari batalyon Jakarta, teringat bahwa ia harus segera kembali ke Jakarta. Tetapi perundingan antara Sukarni dan Bung Karno, orang yang diculiknya, di Asrama Batalyon II PETA di Rengasdengklok, Karawang belum juga menemukan titik temu. Perundingan ini terjadi pada Kamis (16/8/1945) pagi.

Singgih mulai tidak sabar, tangan kanannya membuka penutup tempat pistol yang berada di pinggangnya. Semetara itu tangan kirinya menggenggam erat gagang pedang. Sejumlah komandan peleton PETA lainnya yang berada di ruangan yang sama juga telah memegang senjata.

Singgih (baju batik hitam) Jumat (15/8/1975). Tampak dari kiri: GPH Jatikusumo, D.Manulang SH, Singgih, Mayjen (Purn) Sungkono, Bung Hatta dan bekas tamtama PETA Hamdhani, yang membantu Singgih dalam penculikan Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok.
KOMPAS/JB SURATNO

Singgih (baju batik hitam) Jumat (15/8/1975). Tampak dari kiri: GPH Jatikusumo, D.Manulang SH, Singgih, Mayjen (Purn) Sungkono, Bung Hatta dan bekas tamtama PETA Hamdhani, yang membantu Singgih dalam penculikan Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok.

Memuat data...
Memuat data...