Ribuan warga Solo yang berkumpul di pinggir jalan di sekitar Keraton Surakarta waswas dan terkejut. Malam itu, mereka tidak menemukan keluarga Kai Slamet di depan pawai kirab pusaka keraton. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, keluarga Kyai Slamet selalu mengawali kirab pusaka keraton di malam satu Suro dalam penanggalan tahun jawa. Saat itu kirab dilaksanakan pada tengah malam Senin (18/10/1982) hingga Selasa (19/10/1982) dini hari.
Ketiadaan Kyai Slamet di kediamannya, diumbar di Alun-alun Selatan, baru diketahui pada Senin (18/10/1982) sore. Tanpa ada kejelasan sebab, pawai malam satu Suro itu tanpa diawali oleh langkah kehormatan Kyai Slamet dan keluarganya. Warga bertanya-tanya, apakah ini merupakan pertanda buruk buat hari mendatang? Semua orang dengan berdebar tinggal menunggunya.