FotografiKlinik FotoMengabadikan Aktivitas di...
ARSIP ACHMAD SUNJAYADI

Mengabadikan Aktivitas di Sungai pada Masa Hindia Belanda

Sejak dahulu, sungai adalah salah satu pusat kehidupan. Aneka aktivitas warga dapat ditemui di tepian sungai. Berikut rekaman lensa aktivitas warga di sungai pada masa Hindia Belanda.

Oleh
Achmad Sunjayadi
· 1 menit baca
Panorama sungai dan Gunung Salak di Bogor dari bagian belakang Hotel Bellevue sekitar tahun 1875 karya studio Woodbury & Page. (Sumber: KIT Amsterdam)
ARSIP ACHMAD SUNJAYADI

Panorama sungai dan Gunung Salak di Bogor dari bagian belakang Hotel Bellevue sekitar tahun 1875 karya studio Woodbury & Page. (Sumber: KIT Amsterdam)

Sungai merupakan bagian penting kehidupan. Sungai adalah tempat lahir, tumbuh, berkembangnya sebuah peradaban. Banyak peradaban di dunia lahir dan berkembang di pinggiran sungai, seperti Sungai Nil, Furat (Efrat) dan Tigris, Huang He, dan Gangga. Sungai yang mengalir di sebuah kota juga dapat menjadi identitas kota. Sebuah kota akan beruntung jika dilalui sungai. Apalagi jika sungai itu terjaga dengan baik. Bagaimana dengan sungai-sungai di Indonesia?

Pada masa Hindia Belanda, perhatian terhadap sungai-sungai cukup besar meskipun di Belanda ada juga sungai-sungai besar yang mengalir, seperti Sungai Maas, Waal, dan Rijn. Hal ini dapat dibuktikan dengan peninggalan berbagai catatan dan sumber visual pada masa kolonial. Sumber visual berlatar sungai-sungai di Hindia sebelum fotografi banyak dikenal adalah gambar berupa sketsa dan lukisan. Salah satunya adalah koleksi gambar E Hardouin dan WL Ritter dalam Java-Toneelen uit het leven, karakterschetsen en kleederdraagten van Javas bewoners (AW Sijthoff, Leiden 1872). Salah satu gambar memperlihatkan seorang perempuan budak yang baru saja selesai mandi di Sungai Ciliwung.

Memuat data...
Memuat data...