Fotografer bekerja menghasilkan puluhan foto peristiwa setiap harinya. Dari puluhan foto tersebut hanya sebagian kecil yang sempat dilengkapi data dan dipublikasikan secara luas. Sisanya bersemayam dengan damai di ruang penyimpan foto pribadi atau institusi.
Jika ada kesempatan, fotografer ingin bernostalgia dengan mengakses atau melihat karya fotonya pada 20 atau 30 tahun kemudian. Meski demikian, pengarsipan tidak selalu berjalan mulus karena pengabaian cara penyimpanan atau karena bencana alam. Maka, pengarsipan foto bisa dikatakan tak kalah penting dari perekaman itu sendiri.