FotografiFoto CeritaSisi Lain Sekaten
KOMPAS/YUNIADHI AGUNG

Sisi Lain Sekaten

Jika Sekaten identik dengan gemerlap kemeriahan malam dengan lampu warna-warni dari aneka permainan, saat pagi hari, Sekaten seperti berhibernasi menyimpan energi untuk menyambut warga di sore hari.

Oleh
YUNIADHI AGUNG
· 1 menit baca

Sekaten adalah pasar malam tradisi yang paling dikenal oleh masyarakat. Kegiatan budaya itu diselenggarakan dua keraton Mataram di Yogyakarta dan Surakarta untuk merayakan Hari Lahir (Maulud) Nabi Muhammad SAW. Pasar malam dengan aneka hiburan untuk rakyat itu diselenggarakan sebulan penuh dan berakhir seusai diselenggarakan Kirab Grebeg Maulud.

Dari dulu, Sekaten adalah pesta yang harus dihadiri semua lapisan rakyat. Orang melepas status sosial dan menjadi bagian dari kemeriahan sepanjang bulan. Tahun ini, Sekaten kembali digelar setelah dua tahun vakum akibat pandemi. Di Kota Surakarta, Sekaten diselenggarakan di dua alun-alun, yaitu Alun-alun Utara dan Alun-alun Selatan.

Setiap malam selepas matahari tenggelam, lampu-lampu dari wahana permainan dan lapak pedagang ibarat kunang-kunang yang menyinari kegelapan. Warga mengekspresikan kegembiraan dengan sajian permainan dan kemudian mengakhirinya dengan menyantap makanan atau membeli oleh-oleh.

Memuat data...
Memuat data...