Kebanyakan orang memilih foto berwarna saat untuk sebuah pemotretan. Sisanya masih setia dengan pilihan hitam-putih, baik dengan perangkat digital maupun analog. Demikian pula dengan media massa. Sebagian besar menggunakan foto warna untuk sampul atau halaman depan penerbitannya. Jaringan agensi foto nasional dan internasional juga memasok foto-foto dalam format berwarna untuk penerbitan masa kini.
Pilihan memotret dalam format warna atau hitam putih bisa karena berbagai alasan. Di antaranya alasan komersial, estetis, atau jurnalistik. Setiap jenis memberikan nuansa dan interpretasi yang berbeda pada subyek foto. Selain itu, masing-masing juga memiliki rentang nada warna dan tingkat pencahayaan yang berbeda.
Apakah keputusan menggunakan foto berwarna sepenuhnya memanfaatkan potensi estetis dan jurnalistik dari gambar berwarna? Jawaban atas pertanyaan ini bisa berbeda bagi setiap meja redaksi sebuah penerbitan. Namun, umumnya sudah menjadi semacam (warisan) kebiasaan, bahwa juru foto atau media massa menggunakan format berwarna hanya karena kamera tersebut menggunakan fitur utama: berwarna.