FotografiFoto CeritaMereka yang Rindu ke Gereja
KOMPAS/WISNU WIDIANTORO

Mereka yang Rindu ke Gereja

”Bagi saya, berdoa singkat di gereja lebih bermakna jika dibandingkan dengan berdoa lama di rumah....,” ujarnya.

Oleh
wisnu widiantoro
· 1 menit baca

”Hai dunia gembiralah, dan sambut Rajamu....” lagu ”Hai Dunia Gembiralah” mengalun pelan dari mulut Umiyatun atau biasa dipanggil Bu Yola (67) saat ia mengikuti Misa Malam Natal dari Gereja Santo Yakobus, Kelapa Gading, Jakarta, Kamis (24/12/2020). Malam itu, mulai pukul 18.00, ia mengikuti Misa Malam Natal  lewat siaran langsung di TVRI. Gambar di layar kaca yang tidak selalu bagus karena kurang sinyal itu tidak mengurangi kekhusyukannya yang sendirian mengikuti Misa Malam Natal dari rumahnya di Kawasan Cipadu, Tangerang, Banten.

https://cdn-assetd.kompas.id/n3UDUDlhw5UVod5egvMQX0F_fBE=/1024x653/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F12%2F20201225005_1608964112.jpg
KOMPAS/WISNU WIDIANTORO

Misa Malam Natal Daring

Sementara di sisi lain rumah, putra tunggalnya, Christo, sibuk menyelesaikan kandang natal. Dengan cekatan, Christo yang saat itu ditemani oleh kawannya, Nela, menata patung-patung dan pohon natal di sudut rumahnya. ”Patung-patung ini dulu dibeli almarhum bapak di Sendangsono...,” ujarnya. Aneka patung bertema natal itu menjadi barang ”berharga” yang selalu ditata saat Natal datang. ”Bahkan, kertas bungkus semen ini juga bapak yang ngecat, dan selalu disimpan lagi setelah perayaan Natal...,” terangnya.

Memuat data...
Memuat data...