Perjuangan bangsa Indonesia untuk merdeka tidak hanya berhenti saat dwitunggal Soekarno-Hatta membacakan naskah proklamasi. Walaupun sudah menyatakan kemerdekaannya, saat itu bangsa Indonesia belum dapat berbuat banyak untuk mengatur jalannya pemerintahan dan menentukan nasibnya sendiri.
Pada bulan pertama kemerdekaan, pemerintahan Indonesia masih belum berjalan. Jepang belum mau menyerahkan kekuasaan kepada Indonesia karena masih menunggu Amerika Serikat. Sementara Belanda juga ingin kembali menguasai Indonesia dengan membonceng tentara Sekutu.
Kondisi Indonesia yang belum beranjak itu memunculkan ”perselisihan” cara berjuang dari tokoh-tokoh perjuangan kemerdekaan. Kaum muda yang lebih revolusioner ingin bangsa Indonesia kembali angkat senjata untuk mengusir penjajah. Sementara kaum yang lebih tua ingin agar perjuangan dilanjutkan dengan diplomasi untuk mencegah jatuhnya korban jiwa yang lebih banyak.