Saat kamera dan langkah kaki tak bisa bertualang, bukan berarti tinggal diam. Lewat teknologi dan jaringan internet, fotografer yang terpaksa di rumah, ikut bergerilya. Merayap di ruang-ruang maya, mengemas program gratis, untuk mendukung program #dirumahsaja.
”Kita ngapain, ya? Job foto, video 100 persen dibatalkan”, kenang Rismiyanto, fotografer asal Jember. Sejatinya, terpuruk dan meratapi nasib, wajar saja dilakukan pada masa sekarang ini. Namun, Rismi dan lima sahabatnya yang berlainan kota memilih cara lain.
Rismiyanto (Jember), bersama Zainal Andy Saputra (Kediri), Doddy S Mawardi (Sidoarjo), M Rizal Imanullah (Sidoarjo), Djoni Teguh (Bondowoso), dan Rezki Sterneanto (Depok), bersepakat membuat diskusi daring berbentuk webinar.