logo Kompas.id
EkonomiTarget 100 Hari Kerja, Bahlil ...
Iklan

Target 100 Hari Kerja, Bahlil Benahi Aturan ”Njelimet”

Selama ini, sejumlah aturan di Kementerian ESDM dianggap tumpang tindih dan menghambat investasi serta kinerja.

Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
· 0 menit baca
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian (kiri), Menteri Enegi dan Sumberdaya Mineral Bahlil Lahadilia (tengah), dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita bercanda sebelum dilantik Presiden Prabowo Subianto bersama para menteri Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (21/10/2024). Ketiga mantan menteri Kabinet Indonesia Maju itu kini masuk Kabinet Merah Putih yang terdiri dari 48 menteri, 56 wakil menteri, dan 5 kepala lembaga di luar koordinasi kementerian koordinator. Dari 48 jabatan menteri itu, ada tujuh jabatan menteri koordinator.
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian (kiri), Menteri Enegi dan Sumberdaya Mineral Bahlil Lahadilia (tengah), dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita bercanda sebelum dilantik Presiden Prabowo Subianto bersama para menteri Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (21/10/2024). Ketiga mantan menteri Kabinet Indonesia Maju itu kini masuk Kabinet Merah Putih yang terdiri dari 48 menteri, 56 wakil menteri, dan 5 kepala lembaga di luar koordinasi kementerian koordinator. Dari 48 jabatan menteri itu, ada tujuh jabatan menteri koordinator.

JAKARTA, KOMPAS — Peraturan yang njelimet dan menghambat investasi ditengarai menjadi salah satu hambatan optimalisasi sektor energi dan sumber daya mineral. Oleh karena itu, dalam target 100 hari kerja di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, hal itu akan dibenahi. Itu juga bakal mendukung wacana swasembada energi.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia seusai memberi pengarahan kepada jajaran Kementerian ESDM di Jakarta, Senin (21/10/2024), mengatakan, sesuai apa yang disampaikan Presiden Prabowo, kedaulatan energi menjadi program prioritas. Menurut dia, hal itu menjadi tantangan besar karena Kementerian ESDM berdiri di garda terdepan untuk mewujudkan itu.

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan