logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊStudi Kelaikan Pembangunan LRT...
Iklan

Studi Kelaikan Pembangunan LRT Bali Libatkan Korea Selatan

Pemerintah Provinsi Bali disebut tengah mencari cara untuk membiayai proyek kereta ringan bawah tanah Bali.

Oleh
YOSEPHA DEBRINA RATIH PUSPARISA
Β· 0 menit baca
Kemacetan mengganggu kenyamanan berwisata di Bali, termasuk di Ubud, Gianyar. Pemkab Gianyar berupaya mengatur mobilitas di kawasan Ubud untuk mengurai kemacetan. Perihal kemacetan di Bali, termasuk di Ubud, dibahas dalam diskusi publik bertema Bali Bicara Macet, Keterlibatan Masyarakat dalam Perbaikan Mobilitas dan Pengalaman Pariwisata di Bali, di Gedung Balai Banjar Ubud Kelod, Ubud, Kabupaten Gianyar, Sabtu (24/2/2024).
KOMPAS/COKORDA YUDISTIRA

Kemacetan mengganggu kenyamanan berwisata di Bali, termasuk di Ubud, Gianyar. Pemkab Gianyar berupaya mengatur mobilitas di kawasan Ubud untuk mengurai kemacetan. Perihal kemacetan di Bali, termasuk di Ubud, dibahas dalam diskusi publik bertema Bali Bicara Macet, Keterlibatan Masyarakat dalam Perbaikan Mobilitas dan Pengalaman Pariwisata di Bali, di Gedung Balai Banjar Ubud Kelod, Ubud, Kabupaten Gianyar, Sabtu (24/2/2024).

JAKARTA, KOMPAS β€” Pemerintah Provinsi Bali menggandeng pihak Korea Selatan dalam menggelar studi kelaikan pembangunan light rail transit Bali. Meski sumber pendanaan belum diputuskan, studi kelaikan telah berlangsung.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali berencana membangun kereta ringan (light rail transit/LRT) Bali guna mengurai kemacetan. Walau pemerintah pusat belum menyampaikan detail rencana pembangunan, Pemrov Bali disebut telah menggandeng pihak Korea Selatan untuk melakukan studi kelaikan.

Editor:
FX LAKSANA AGUNG SAPUTRA
Bagikan