logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊDeflasi 5 Bulan...
Iklan

Deflasi 5 Bulan Berturut-turut, Tanda Daya Beli Masyarakat Masih Lesu

Pertumbuhan ekonomi terancam tidak bisa tumbuh lebih dari 5 persen tahun ini jika daya beli masyarakat terus melemah.

Oleh
BENEDIKTUS KRISNA YOGATAMA
Β· 1 menit baca
Pedagang melayani pembeli telur di Pasar PSPT Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (1/10/2024). Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi Indonesia pada September 2024 sebesar 1,84 persen secara tahunan, tetapi terjadi deflasi sebesar 0,12 persen secara bulanan. Deflasi bulan September 2024 merupakan deflasi kelima secara beruntun yang dialami Indonesia.
KOMPAS/ PRIYOMBODO

Pedagang melayani pembeli telur di Pasar PSPT Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (1/10/2024). Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi Indonesia pada September 2024 sebesar 1,84 persen secara tahunan, tetapi terjadi deflasi sebesar 0,12 persen secara bulanan. Deflasi bulan September 2024 merupakan deflasi kelima secara beruntun yang dialami Indonesia.

JAKARTA, KOMPAS β€” Indonesia kembali mencatat deflasi pada September 2024 sebesar 0,12 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Dengan demikian, deflasi berlangsung selama 5 bulan berturut-turut sejak Mei 2024. Deflasi, jika merefleksikan daya beli masyarakat yang tengah lesu, berisiko menurunkan produktivitas dunia usaha hingga menggerus potensi pertumbuhan ekonomi.

Pelaksana Tugas Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan, deflasi disebabkan pasokan barang pangan yang berlimpah. Ia enggan menyimpulkan deflasi akibat daya beli masyarakat yang tengah merosot, termasuk turunnya jumlah kelas menengah beberapa hari terakhir.

Editor:
FX LAKSANA AGUNG SAPUTRA
Bagikan