logo Kompas.id
EkonomiPasar Layanan Seluler Mulai...
Iklan

Pasar Layanan Seluler Mulai Jenuh, Operator Telekomunikasi Lirik ”AI”

Asia Pasifik menjadi salah satu kawasan yang paling banyak melakukan uji bisnis kecerdasan buatan.

Oleh
MEDIANA
· 1 menit baca
Robot pemandu yang bisa membuat kopi secara otomatis dipamerkan dalam AI Experience Center yang diadakan Indosat Ooredoo Hutchinson di Solo Technopark, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Selasa (20/8/2024). Ajang itu dijadikan momen untuk memamerkan berbagai teknologi AI pada kehidupan sehari-hari. Generasi muda yang berkunjung ke pameran itu diharapkan tertarik menekuni dunia tersebut.
KOMPAS/NINO CITRA ANUGRAHANTO

Robot pemandu yang bisa membuat kopi secara otomatis dipamerkan dalam AI Experience Center yang diadakan Indosat Ooredoo Hutchinson di Solo Technopark, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Selasa (20/8/2024). Ajang itu dijadikan momen untuk memamerkan berbagai teknologi AI pada kehidupan sehari-hari. Generasi muda yang berkunjung ke pameran itu diharapkan tertarik menekuni dunia tersebut.

JAKARTA, KOMPAS —  Global System for Mobile Communications Association (GSMA) atau asosiasi operator telekomunikasi dunia memperkirakan pendapatan operator telekomunikasi seluler di Asia Pasifik akan tumbuh rata-rata 2,2 persen per tahun selama periode 2023-2030. Kondisi ini disebabkan pasar layanan seluler yang mulai jenuh. Untuk itu, operator telekomunikasi perlu memperluas sumber pendapatan baru di luar bisnis konektivitas, seperti solusi kecerdasan buatan (AI).

Head of Asia Pacific Global System for Mobile Communications Association (GSMA) Julian Gorman, Jumat (20/9/2024), di Jakarta, mengatakan, layanan telekomunikasi seluler sekarang telah mengakar dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Penetrasi adopsi ponsel pintar di Asia Pasifik sekarang telah mencapai 78 persen dan diperkirakan naik menjadi 94 persen pada 2030.

Editor:
FX LAKSANA AGUNG SAPUTRA
Bagikan