Pasar Bandeng untuk Ekspor dan Domestik Sama-sama Lesu
Permintaan bandeng dalam negeri dan ekspor tertahan sehingga sejumlah produsen membanting harga jual.
JAKARTA, KOMPAS β Ketua Asosiasi Pelaku Usaha Bandeng Indonesia (Aspubi) Mumfaizin Faiz mengemukakan, lesunya pemasaran bandeng terjadi pada pasar ekspor dan pasar dalam negeri selama hampir empat bulan terakhir. Siklus penurunan pasar biasanya ada setiap tahun, tetapi pelemahan pasar tahun ini dinilai lebih lama dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Serapan pasar bandeng yang lemah berimbas pada produksi budidaya. Kesulitan pemasaran bandeng menyebabkan produksi bandeng tertahan sehingga harga benih bandeng (nener) jatuh. Di Jawa, harga jual bandeng selama tiga bulan terakhir merosot dari yang biasanya Rp 30.000-Rp 32.000 per kilogram menjadi Rp 26.000-Rp 27.000 per kg.