Perawatan Menyeluruh dan Revitalisasi, Kunci Keberlanjutan Kilang

Pada kilang-kilang berusia tua, perawatan menjadi faktor krusial agar distribusi energi tetap terjaga.

KOMPAS/ADITYA PUTRA PERDANA

Tampak fasilitas high vacuum unit di PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III Plaju, Kota Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (10/9/2024). Kilang Plaju memiliki desain kapasitas sebesar 126.000 barel per hari. Tetapi, berdasarkan kebutuhan saat ini, kapasitas pengolahan sekitar 80.000 barel per hari.

PALEMBANG, KOMPAS — Distribusi bahan bakar minyak yang digunakan untuk berbagai keperluan, termasuk transportasi, tak terlepas dari peran kilang-kilang yang ada di Indonesia. Di tengah usia kilang yang sudah puluhan tahun, bahkan mencapai 100 tahun, perawatan menjadi faktor krusial agar distribusi energi tetap terjaga. Di sisi lain, peremajaan dan pengembangan kilang perlu dipacu.

Di Kilang Plaju atau PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit III, Palembang, Sumatera Selatan, misalnya. Kilang tertua yang masih beroperasi di Indonesia itu masih diandalkan untuk mengolah minyak mentah (crude oil) menjadi bahan bakar minyak (BBM) atau produk non-BBM, di Sumsel. Desain kapasitas pengolahannya 126.000 barel per hari, tetapi kini menyesuaikan kebutuhan yang 80.000 barel per hari.