logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊMengenang Sosok dan Pemikiran ...
Iklan

Mengenang Sosok dan Pemikiran Faisal Basri

Faisal dikenal kritis lewat pemikiran-pemikirannya yang tajam di bidang ekonomi, terutama terkait kebijakan pemerintah.

Oleh
ARIS PRASETYO
Β· 0 menit baca
Ekonom Faisal Basri menjadi salah satu saksi ahli yang dihadirkan pasangan calon presiden-wakil presiden, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, dalam sidang lanjutan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Senin (1/4/2024).
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Ekonom Faisal Basri menjadi salah satu saksi ahli yang dihadirkan pasangan calon presiden-wakil presiden, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, dalam sidang lanjutan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Senin (1/4/2024).

Pada Kamis (5/9/2024) pukul 03.50, ekonom senior Faisal Basri mengembuskan napas terakhir dalam usia 65 tahun, di RS Mayapada, Jakarta. Bagi koleganya, pemilik nama asli Faisal Batubara itu dikenal sebagai pemikir yang teguh, kritis, konsisten, dan berintegritas. Tak hanya masalah-masalah ekonomi, dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan pendiri Institute for Development of Economics and Finance (Indef) ini juga pernah terjun ke dunia politik.

Almarhum dikenal blak-blakan dalam mengkritisi kebijakan pemerintah. Dia juga tak mengenal rasa takut saat memimpin Tim Reformasi Tata Kelola Migas di era kepemimpinan Sudirman Said sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral 2014-2016. Pada masa itu dikenal istilah mafia migas yang berujung pada pembubaran Petral Ltd, unit usaha milik PT Pertamina (Persero) bidang trading minyak mentah dan bahan bakar minyak.

Editor:
KHAERUDIN
Bagikan