Maraknya Pusat Data Dongkrak Kebutuhan Listrik
Infrastruktur fasilitas pusat data akan membutuhkan listrik dalam jumlah besar.
JAKARTA, KOMPAS βββ Perusahaan teknologi raksasa diyakini telah menjadi investor utama di balik maraknya fasilitas pusat data berteknologi kecerdasan buatan yang sedang dibangun di dunia. Upaya yang mereka lakukan ini dinilai akan memberikan tekanan yang lebih besar terhadap jaringan listrik nasional pada jangka panjang.
Dalam laporan riset The Economist Intelligence Unit berjudul βBig Tech Will Expand Data Centre Capacity in Asiaβ yang disebarluaskan, Rabu (21/8/2024), disebutkan, saat ini Amerika Serikat masih menjadi tuan rumah bagi sebagian besar fasilitas pusat data, yang di antaranya milik dari perusahaan teknologi raksasa, seperti Google, Amazon Web Services, dan Microsoft. Beberapa kota di negara bagian AS telah menjadi pusat infrastruktur komputasi awan atau cloud yang populer.