logo Kompas.id
EkonomiPudarnya Adu Troli dan...
Iklan

Pudarnya Adu Troli dan ”Impulsive Buying” di Ritel Modern

Sekitar 60 persen dari belanjaan di troli merupakan barang-barang yang tidak masuk dalam daftar rencana belanja.

Oleh
HENDRIYO WIDI
· 1 menit baca
Pengunjung berada di Mal Solo Paragon, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (11/8/2022). Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) menggelar Indonesia Shopping Festival 2022 yang diikuti 388 mal anggota APPBI di seluruh Indonesia.
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Pengunjung berada di Mal Solo Paragon, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (11/8/2022). Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) menggelar Indonesia Shopping Festival 2022 yang diikuti 388 mal anggota APPBI di seluruh Indonesia.

Perilaku belanja masyarakat pelan-pelan berubah. Troli, tas belanja, dan impulsive buying di ritel modern bisa menjadi indikatornya. Perkembangan teknologi dan pelemahan daya beli menjadi penyebabnya.

Transformasi belanja masyarakat dari luring ke daring pertama kali terjadi di Inggris pada 1979. Waktu itu, Michael Aldrich dari Redifon Computers menyambungkan televisi berwarna dengan komputer yang mampu memproses transaksi secara real time melalui sarana kabel telepon.

Editor:
FX LAKSANA AGUNG SAPUTRA
Bagikan