Mencari Keseimbangan Antara Hilirisasi Nikel dan Pelestarian Lingkungan
Tanpa adanya kesadaran lingkungan, melimpahnya cadangan nikel cuma akan menjadi bumerang bagi masa depan Indonesia.
Cadangan nikel nasional yang jumlahnya disinyalir mencapai 21 juta ton digadang sebagai mesin pertumbuhan ekonomi masa depan bagi Indonesia. Di samping besarnya potensi ini, tersibak fakta bahwa hilirisasi nikel yang tak diimbangi praktik pertambangan dan manufaktur yang baik punya daya rusak masif terhadap kelestarian lingkungan.
Hasil riset lembaga penelitian Centre for Research on Energy and Clean Air (Crea) bertajuk ”Membantah Mitos Nilai Tambah, Menilik Ulang Industri Hilirisasi Nikel” menunjukkan keanekaragaman kelautan dan kehutanan di tiga provinsi utama peleburan nikel, yakni Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Maluku Utara, terancam terkontaminasi partikel-partikel logam berat.