logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊKematian 6 ABK Diduga...
Iklan

Kematian 6 ABK Diduga Leptospirosis Ungkap Tabir Gelap Kondisi Kerja Perikanan

Minimnya daya tawar membuat anak buah kapal perikanan rentan secara ekonomi dan sosial. Mereka kerap terjerat kondisi kerja tak layak hingga perbudakan.

Oleh
BM LUKITA GRAHADYARINI
Β· 0 menit baca
Proses evakuasi enam nelayan yang meninggal dunia dan nelayan lain yang sakit dari Kapal Motor Sri Mariana di Perairan Merak, Kota Cilegon, Banten, Minggu (4/8/2024).
DOKUMENTASI HUMAS POLDA BANTEN

Proses evakuasi enam nelayan yang meninggal dunia dan nelayan lain yang sakit dari Kapal Motor Sri Mariana di Perairan Merak, Kota Cilegon, Banten, Minggu (4/8/2024).

JAKARTA, KOMPAS β€” Kematian enam anak buah kapal perikanan Kapal Motor Sri Mariana yang diduga karena leptospirosis seolah menyingkap tabir gelap kondisi kerja awak kapal perikanan yang jauh dari kelayakan. Pengawasan terhadap kapal perikanan masih lemah.

Pada KM Sri Mariana berawak 36 anak buah kapal (ABK) itu, sebanyak 14 ABK di antaranya juga ditemukan sakit. Mereka kini dalam perawatan isolasi di Rumah Sakit Krakatau Medika, Cilegon, Banten (Kompas.id, 7/8/2024). Kapal itu berlayar dari Sibolga ke Samudra Hindia dalam rentang waktu Oktober 2023 sampai Juli 2024.

Editor:
AUFRIDA WISMI WARASTRI
Bagikan