logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊIndonesia Belajar pada Pemain ...
Iklan

Indonesia Belajar pada Pemain Energi Terbarukan Global

Aspek teknologi dinilai menjadi yang terpenting dalam kemitraan terkait pengembangan energi terbarukan di Indonesia.

Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
Β· 1 menit baca
Aktivitas perawatan di PLTS Terapung Cirata, Kecamatan Maniis, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Senin (15/7/2024). PLTS terbesar di Asia Tenggara ini memiliki kapasitas 192 megawatt-peak (MWp) dan mampu memproduksi 245 juta kilowatt jam (kWh) energi bersih per tahun. Kapasitas tersebut dapat mengaliri listrik setara lebih dari 50.000 rumah.
KOMPAS/PRIYOMBODO

Aktivitas perawatan di PLTS Terapung Cirata, Kecamatan Maniis, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Senin (15/7/2024). PLTS terbesar di Asia Tenggara ini memiliki kapasitas 192 megawatt-peak (MWp) dan mampu memproduksi 245 juta kilowatt jam (kWh) energi bersih per tahun. Kapasitas tersebut dapat mengaliri listrik setara lebih dari 50.000 rumah.

Pengembangan energi terbarukan di Indonesia membutuhkan kolaborasi. Pemerintah dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) tak dapat bekerja sendiri tanpa dukungan pihak lain, termasuk mitra berpengalaman dalam energi terbarukan. Di sisi lain, pemanfaatan area-area potensial di daerah, termasuk Danau Singkarak, Sumatera Barat, bakal meningkatkan realisasi energi terbarukan di daerah sekaligus nasional.

Sama seperti sejumlah negara lain di dunia, Indonesia, sebagai negara dengan sumber daya alam melimpah, lama bergantung pada energi fosil. Kini, seiring arah transisi ke arah energi rendah emisi, pembangunan pembangkit listrik energi terbarukan terus direncanakan guna menekan emisi gas rumah kaca. Dalam menghadapi tantangan teknologi dan pendanaan, kerja sama dengan perusahaan energi global menjadi krusial.

Editor:
HAMZIRWAN HAMID
Bagikan