Tragedi Para Perempuan Indonesia di Arab Saudi
Eksploitasi dan lemahnya perlindungan hukum terhadap pekerja migran Indonesia di Arab Saudi adalah persoalan klasik.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F08%2F01%2F3764689d-453a-40aa-99dc-dcf377189942_jpg.jpg)
Sejumlah pekerja migran Indonesia penghuni shelterKJRI Jeddah bergegas masuk kembali ke shelter seusai mengikuti senam poco-poco bersama pegawai kantor KJRI Jeddah, Rabu (31/7/2024). Gedung shelter berwarna putih (tengah).
Penyalahgunaan visa kunjungan dan gaji tak dibayar selama bertahun-tahun merupakan dua permasalahan besar yang terus menimpa kebanyakan pekerja migran Indonesia di Arab Saudi. Akibatnya, di antara mereka harus menjadi overstayer dan ada yang ”terlunta-lunta”. Persoalan klasik ini terus terjadi dan tak kunjung ada solusi tuntas.
Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah, Arab Saudi, Selasa (30/7/2024). Sebanyak 47 ipekerja migran Indonesia tinggal di shelter dari total kapasitas lebih kurang 50 orang. Mereka terdiri dari 33 orang dewasa perempuan dan 14 anak-anak.