Mengupas Perilaku Ekonomi dengan Memahami Arsitektur Perilaku
Ilmu perilaku menegasi pemahaman ekonomi umum yang menyebut bahwa kita selalu mencari pilihan terbaik untuk diri kita.
Dimas Budi Prasetyo (kiri) dan Lury Sofyan Yahya (kanan) dalam kegiatan peluncuran dan bedah buku Arsitektur Perilaku yang berlangsung di Gedung Kompas Gramedia, Jakarta, Sabtu (27/7/2024),
Perkembangan ekonomi masa kini menguatkan perilaku ”cari untung maksimal” yang tak cuma ada di dalam pikiran produsen, tetapi juga dipikirkan oleh para konsumen. Konsumen saat ini diberi ruang lebar menuntut yang terbaik, paling murah, paling menguntungkan, paling cepat, dan paling nyaman.
Dengan adanya perilaku konsumen seperti itu, maka pengusaha ikut jorjoran dalam kompetisi mendapatkan pembeli. Caranya bisa macam-macam, mulai dari menyediakan sistem pembayaran eksklusif maupun bakar uang untuk promosi gila-gilaan.