logo Kompas.id
Ekonomi”Lifting” Minyak Makin Anjlok,...
Iklan

”Lifting” Minyak Makin Anjlok, Keberlanjutan Pasokan Disorot

Selain pada fiskal dan moneter, merosotnya ”lifting” minyak juga bisa memengaruhi keberlanjutan pasokan energi.

Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
· 0 menit baca
Suasana di <i>rig</i> Pertamina di Duri, Kabupaten Bengkalis, Riau, yang merupakan bagian dari Wilayah Kerja Rokan (Blok Rokan), Senin (8/8/2022). Pengeboran itu menjadi salah satu <i>rig</i> Pertamina Hulu Rokan (PHR) yang mengelola Blok Rokan sejak Agustus 2021, setelah dialih kelola dari Chevron.
KOMPAS/ADITYA PUTRA PERDANA

Suasana di rig Pertamina di Duri, Kabupaten Bengkalis, Riau, yang merupakan bagian dari Wilayah Kerja Rokan (Blok Rokan), Senin (8/8/2022). Pengeboran itu menjadi salah satu rig Pertamina Hulu Rokan (PHR) yang mengelola Blok Rokan sejak Agustus 2021, setelah dialih kelola dari Chevron.

JAKARTA, KOMPAS — Realisasi produksi siap jual atau lifting minyak bumi pada semester I-2024 tercatat sebanyak 576.000 barrel per hari atau jauh di bawah target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2024. Banjir di lokasi pengeboran sumur menjadi salah satu hambatan dalam realisasi lifting minyak. Apabila tren penurunan produksi minyak yang terjadi dari tahun ke tahun tidak diantisipasi, ada potensi dampak terkait keberlanjutan pasokan minyak.

Berdasarkan data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), realisasi itu hanya 91 persen dari target APBN 2024 yang 635.000 barrel minyak per hari (BOPD) dan 98 persen dari target rencana kerja dan budget tahun (WP&B) 2024 yang sebesar 589.500 BOPD. Dengan kondisi tersebut, realisasi lifting minyak diperkirakan hanya akan mencapai 595.000 BOPD pada akhir 2024 (outlook).

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan