logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊKTNA Berharap Pupuk Bersubsidi...
Iklan

KTNA Berharap Pupuk Bersubsidi Tambahan Segera Digelontorkan

Pemerintah diharapkan segera mengatasi problem pencairan anggaran agar pupuk bersubsidi tambahan bisa segera disalurkan.

Oleh
HENDRIYO WIDI
Β· 1 menit baca
Aktivitas pengarungan pupuk urea nonbersubsidi di salah satu gudang PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) di Bontang, Kalimantan Timur, Senin (12/6/2023). Berkisar 40-50 persen pupuk yang diproduksi PKT untuk dalam negeri, baik nonbersubsidi maupun bersubsidi. Sementara sisanya diekspor, khususnya urea jenis <i>granule.</i> Negara tujuan utama ekspor produk PKT seperti India, Vietnam, Australia, dan sejumlah negara lainnya di Asia.
KOMPAS/PRIYOMBODO

Aktivitas pengarungan pupuk urea nonbersubsidi di salah satu gudang PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) di Bontang, Kalimantan Timur, Senin (12/6/2023). Berkisar 40-50 persen pupuk yang diproduksi PKT untuk dalam negeri, baik nonbersubsidi maupun bersubsidi. Sementara sisanya diekspor, khususnya urea jenis granule. Negara tujuan utama ekspor produk PKT seperti India, Vietnam, Australia, dan sejumlah negara lainnya di Asia.

JAKARTA, KOMPAS β€” Kontak Tani Nelayan Andalan atau KTNA meminta pupuk bersubsidi tambahan segera digelontorkan ke daerah-daerah yang memerlukan. Hal itu terutama di daerah-daerah yang telah dan akan kehabisan alokasi pupuk bersubsidi tahap awal atau sebelum ada penambahan alokasi.

Saat ini, Kementerian Pertanian (Kementan) tengah berupaya meningkatkan produksi beras pada musim kemarau, terutama di Jawa, melalui pompanisasi. Peningkatan produksi itu diperlukan guna menambal kekurangan beras yang diperkirakan berkisar 3,8-4 juta ton.

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan