FotografiFoto CeritaPara Pekerja Pengolahan Nikel ...
KOMPAS/HERU SRI KUMORO
Bebas Akses

Para Pekerja Pengolahan Nikel di Pulau Obi

Harita Nickel memiliki sekitar 30.000 karyawan yang bekerja di area operasional perusahaan di Pulau Obi.

Oleh
HERU SRI KUMORO
· 1 menit baca

Akhir-akhir ini, nikel sedang menjadi primadona di dunia pertambangan dan industri. Nikel diburu banyak negara-negara besar. Menanjaknya pamor nikel merupakan imbas dari pesatnya industri mobil listrik di dunia. Mobil listrik sedang menjadi primadona baik di kalangan produsen maupun konsumen. Berbagai jenis kendaraan listrik terus diluncurkan. Di jalanan mobil listrik semakin mudah dijumpai.

Komponen terpenting dari mobil listrik adalah teknologi baterainya. Baterai listrik yang banyak diproduksi di dunia ini didapat dari pemrosesan nikel. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki sumber daya alam nikel cukup besar. Sebagian besar ada di Indonesia bagian timur.

Salah satu perusahaan yang melakukan penambangan nikel adalah PT Trimegah Bangun Persada atau Harita Nickel. Harita Nickel mengoperasikan pertambangan dan pemrosesan nikel terintegrasi di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara.

Menyala di Malam Hari
KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Menyala di Malam Hari

Salah Satu Sudut Pabrik Pengolahan Nikel
KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Salah Satu Sudut Pabrik Pengolahan Nikel

Kawasan Penambangan dan Industri Pengolahan Nikel Grup Harita Nickel di Pulau Obi
KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Kawasan Penambangan dan Industri Pengolahan Nikel Grup Harita Nickel di Pulau Obi

Smelter
KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Smelter

Keberadaan tambang ini secara langsung berdampak pada terbukanya lapangan kerja di sektor pertambangan. Saat ini Harita Nickel memiliki sekitar 20.000 karyawan yang bekerja di area operasional perusahaan di Pulau Obi.

Dari jumlah tersebut, lebih dari 85 persen adalah pekerja Indonesia dan sisanya atau 15 persen merupakan tenaga kerja asing. Dari 85 persen pekerja di Harita Nickel sebanyak 50 persennya berasal dari Maluku Utara.

Harita Nickel memulai aktivitas pertambangan di Pulau Obi di tahun 2010. Saat ini, Harita Nickel memiliki 5 konsesi tambang, yang mana 2 di antaranya sudah dalam tahap produksi dan 3 di antaranya masih dalam tahap eksplorasi.

Mereka bekerja di berbagai bagian, mulai dari sopir, operator mesin, ruang kontrol, penerjemah, hingga para direktur.

Sopir Kendaraan
KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Sopir Kendaraan

Pekerja di Pengelolaan Tailing
KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Pekerja di Pengelolaan Tailing

Bercengkerama
KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Bercengkerama

Beriringan
KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Beriringan

Pekerja Perempuan
KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Pekerja Perempuan

Seragam Lengkap
KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Seragam Lengkap

Bersandar
KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Bersandar

Masker dan Kacamata untuk Kesehatan dan Keselamatan
KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Masker dan Kacamata untuk Kesehatan dan Keselamatan

Di Balik Kaca
KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Di Balik Kaca

Sepatu Pekerja
KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Sepatu Pekerja

Semua pekerja harus mengenakan alat pengamanan diri atau APD saat menjalankan tugasnya. Mulai dari helm, pakaian kerja, sepatu khusus pekerja, hingga penggunaan masker dan kacamata di tempat-tempat tertentu.

Semua perlengkapan tersebut wajib dipakai oleh pekerja, bahkan oleh pengunjung atau tamu yang masuk ke kawasan tambang dan pabrik. Penggunaan APD tersebut sebagai upaya untuk menjaga kesehatan dan keselamatan diri.

Memuat data...
Memuat data...