logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊSwasembada Pangan RI dan...
Iklan

Swasembada Pangan RI dan Ramalan OECD-FAO (2)

Produksi beras RI diperkirakan naik dalam satu dekade mendatang. Sementara, produksi gula justru diproyeksikan turun.

Oleh
HENDRIYO WIDI
Β· 1 menit baca
Pekerja menata karung beras premium hasil produksi dari pabrik penggilingan padi modern PT Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia (AB2TI) Petani Sejahtera Nusantara (PSN) di Desa Kalensari, Kecamatan Widasari, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Selasa (11/6/2024). Keberadaan pabrik tersebut diharapkan memberi nilai tambah kepada petani.
KOMPAS/ PRIYOMBODO

Pekerja menata karung beras premium hasil produksi dari pabrik penggilingan padi modern PT Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia (AB2TI) Petani Sejahtera Nusantara (PSN) di Desa Kalensari, Kecamatan Widasari, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Selasa (11/6/2024). Keberadaan pabrik tersebut diharapkan memberi nilai tambah kepada petani.

Dalam satu dekade pemerintahan Presiden Joko Widodo, 2014-2024, Indonesia masih tertatih-tatih mewujudkan swasembada pangan. Belakangan, impor pangan juga semakin bengkak. Bagaimana prospek produksi dan impor pangan RI dalam satu dekade mendatang?

Beras dan gula konsumsi selalu menjadi target swasembada pangan Indonesia, termasuk di era Jokowi. Pada Januari 2015 atau tiga bulan setelah dilantik menjadi presiden, Jokowi optimistis swasembada beras dapat dicapai 2-3 tahun ke depan, yakni pada 2017 atau 2018.

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan