logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊBiaya Hidup Meroket dalam Satu...
Iklan

Biaya Hidup Meroket dalam Satu Dekade, Kemiskinan Turun Tipis

Sepuluh tahun terakhir, garis kemiskinan RI naik hingga 92,5 persen. Biaya hidup melonjak, penduduk miskin masih banyak.

Oleh
AGNES THEODORA
Β· 1 menit baca
Seorang anak bermain di tengah hamparan sampah di kawasan Muara Angke, Jakarta, Senin (1/7/2024). Badan Pusat Statistik DKI Jakarta mencatat persentase penduduk miskin pada Maret 2024 turun 0,14 persen terhadap Maret 2023 yang sebesar 4,44 persen menjadi 4,30 persen.
KOMPAS/FAKHRI FADLURROHMAN

Seorang anak bermain di tengah hamparan sampah di kawasan Muara Angke, Jakarta, Senin (1/7/2024). Badan Pusat Statistik DKI Jakarta mencatat persentase penduduk miskin pada Maret 2024 turun 0,14 persen terhadap Maret 2023 yang sebesar 4,44 persen menjadi 4,30 persen.

Penduduk miskin adalah orang-orang yang hidup di bawah garis kemiskinan. Di Indonesia, per Maret 2024, ada 25,22 juta penduduk miskin atau 9,03 persen dari total populasi. Mereka adalah orang-orang yang pengeluarannya dalam sebulan ada di bawah garis kemiskinan, yakni Rp 582.932 per kapita (kepala).

Garis kemiskinan merupakan indikator yang dipakai untuk mengukur tingkat kemiskinan. Indikator itu merepresentasikan berapa jumlah pengeluaran minimum yang harus dikeluarkan seseorang untuk memenuhi kebutuhan pokok minimum (makanan dan nonmakanan).

Editor:
Bagikan