logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊGempuran Impor Ancam...
Iklan

Gempuran Impor Ancam Kelangsungan Usaha Tekstil Domestik

China tengah mengalami kelebihan produk tekstil dan garmen sejak pasar AS dan Eropa mulai menerapkan bea masuk tinggi.

Oleh
DIMAS WARADITYA NUGRAHA
Β· 0 menit baca
Pengunjung berbelanja di salah satu toko tekstil di Pasar Tanah Abang Blok B, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu. Dari sudut industri, impor pakaian bekas mengganggu pasar domestik yang menjadi pangsa pasar utama bagi industri garmen kecil dan konveksi yang mendominasi sektor tekstil dan produk tekstil (TPT).
ADRYAN YOGA PARAMADWYA

Pengunjung berbelanja di salah satu toko tekstil di Pasar Tanah Abang Blok B, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu. Dari sudut industri, impor pakaian bekas mengganggu pasar domestik yang menjadi pangsa pasar utama bagi industri garmen kecil dan konveksi yang mendominasi sektor tekstil dan produk tekstil (TPT).

JAKARTA, KOMPAS β€” Pasar produk tekstil dan garmen domestik tengah jenuh akibat melimpahnya stok barang impor tanpa dibarengi dengan kenaikan daya beli masyarakat. Jika kebijakan menahan laju impor tidak segera diberlakukan, ancaman pemutusan kerja massal di industri tekstil dan produk tekstil domestik akan semakin besar.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsyad Rasjid menyoroti adanya oknum-oknum yang memanfaatkan banjirnya produk tekstil dan garmen impor dalam beberapa tahun terakhir. Barang impor itu dijual dengan harga lebih murah dari produksi industri dalam negeri menyebabkan persaingan yang tidak sehat bagi industri tekstil domestik.

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan