Mengupas Dampak Ekonomi Penyelenggaraan MotoGP 2024 di Mandalika
Geliat ekonomi daerah efek berganda gelaran MotoGP di Sirkuit Mandalika hanya berlangsung musiman atau bisa berlanjut?
![Penonton memenuhi tribune terbuka pada balapan MotoGP seri Indonesia di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Minggu (15/10/2023). Pebalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, kembali memimpin puncak klasemen sementara MotoGP setelah memenangi seri ini.](https://cdn-assetd.kompas.id/GLX_-r2SRp0DEZKENOKIr9RgZ8M=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F10%2F15%2F882a4039-1eee-45fe-b4a0-1df741bbf3b0_jpg.jpg)
Penonton memenuhi tribune terbuka pada balapan MotoGP seri Indonesia di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Minggu (15/10/2023). Pebalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, kembali memimpin puncak klasemen sementara MotoGP setelah memenangi seri ini.
Sekitar tiga bulan lagi, tepatnya pada 27-29 September 2024, Indonesia akan menggelar MotoGP di Sirkuit Internasional Jalan Raya Pertamina Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Gelaran balap motor dunia tentu akan menggerakkan ekonomi setempat. Namun, yang jadi pertanyaan, apakah dampak ekonomi tersebut hanya musiman atau dapat terus berlanjut?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut secara berimbang, kita perlu melihat dampak ekonomi yang dihasilkan dari dua penyelenggaraan sebelumnya.