logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊPresiden Jokowi Mesti...
Iklan

Presiden Jokowi Mesti Cawe-cawe Akselerasi Energi Terbarukan dan Dekarbonisasi

Kemauan politik dalam transisi energi mesti dijaga. Jika tidak, target emisi nol bersih pada 2060 bisa kandas.

Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
Β· 0 menit baca
Operator meninjau pompa pelengkap Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTB) Lahendong, di Tomohon, Sulawesi Utara, Kamis (29/7/2021). Jika beroperasi maksimal dengan kapasitas 4 x 20 megawatt, PLTP tersebut dapat mengaliri 60.000-80.000 rumah dengan daya listrik 1.300 volt ampere (VA).
KRISTIAN OKA PRASETYADI

Operator meninjau pompa pelengkap Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTB) Lahendong, di Tomohon, Sulawesi Utara, Kamis (29/7/2021). Jika beroperasi maksimal dengan kapasitas 4 x 20 megawatt, PLTP tersebut dapat mengaliri 60.000-80.000 rumah dengan daya listrik 1.300 volt ampere (VA).

Lambatnya progres pengembangan energi terbarukan guna transisi energi tidak lepas dari masih tingginya ketergantungan pada energi fosil hingga koordinasi lintas sektoral yang lemah. Pemegang tertinggi tampuk kepemimpinan negara mesti cawe-cawe agar transisi energi meluncur di jalur yang tepat dan lebih terencana. Kemauan politik mesti dijaga. Jika tidak, target emisi nol bersih pada 2060 bisa kandas.

Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), realisasi energi terbarukan dalam bauran energi primer pada 2023 ialah 13,1 persen atau meningkat 0,8 persen dari 2022. Pada bauran tersebut, batubara masih dominan dengan porsi 40,46 persen, disusul minyak bumi sebesar 30,18 persen serta gas bumi sebesar 16,28 persen.

Editor:
FX LAKSANA AGUNG SAPUTRA
Bagikan