logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊDesa Wisata, Cerminan Akar...
Iklan

Desa Wisata, Cerminan Akar Budaya yang Kembali Hidup

Butuh komitmen tinggi dan konsisten dalam mengawal aksi keberlanjutan.

Oleh
YOSEPHA DEBRINA RATIH PUSPARISA
Β· 1 menit baca
Seorang pemandu wisata tengah memfoto kelompok wisatawan lokal dengan latar lanskap Desa Adat Penglipuran, Kabupaten Bangli, Bali, Selasa (28/6/2022).
KOMPAS/MUHAMMAD IKHSAN MAHAR

Seorang pemandu wisata tengah memfoto kelompok wisatawan lokal dengan latar lanskap Desa Adat Penglipuran, Kabupaten Bangli, Bali, Selasa (28/6/2022).

Demi memperpanjang napas bumi, konsep bisnis berkelanjutan berdasarkan pilar lingkungan, sosial, dan tata kelola atau environmental, social, governance (ESG) makin digalakkan. Sektor pariwisata menjadi bagian yang erat dengan konsep ini, sebab keberlangsungannya melibatkan peran seluruh makhluk hidup. Desa wisata menjadi cerminan aksi keberlanjutan yang menghidupkan kembali nilai-nilai yang sempat nyaris mati.

Mau tak mau, para pelaku usaha yang bergerak dalam sektor pariwisata perlu berbenah, beradaptasi, dan mengadopsi konsep ESG. Apalagi, para wisatawan, baik domestik maupun asing mulai meningkatkan kesadarannya untuk berlibur dengan ramah lingkungan.

Editor:
MUHAMMAD FAJAR MARTA
Bagikan