Panen Raya Padi Usai, Harga Beras Berpotensi Naik Lagi
Produksi padi Juni-Juli 2024 diperkirakan turun 40-50 persen dibandingkan puncak panen raya padi pada Maret-April 2024.
![Petani membajak sawah dengan menggunakan traktor untuk memulai musim tanam di Desa Sumbersari, Pagaden, Subang, Jawa Barat, Senin (10/6/2024). Puncak panen raya padi pada April-Mei 2024 yang telah berakhir berpotensi kembali menaikkan harga beras lantaran produksi padi pada Juni-Juli 2024 diperkirakan turun.](https://cdn-assetd.kompas.id/bqbQBcONHVMBuuMKCHfrRq8Lv4o=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F06%2F10%2F7bfa8d50-e8aa-402b-b7ab-c9c73fb3e79a_jpg.jpg)
Petani membajak sawah dengan menggunakan traktor untuk memulai musim tanam di Desa Sumbersari, Pagaden, Subang, Jawa Barat, Senin (10/6/2024). Puncak panen raya padi pada April-Mei 2024 yang telah berakhir berpotensi kembali menaikkan harga beras lantaran produksi padi pada Juni-Juli 2024 diperkirakan turun.
JAKARTA, KOMPAS β Harga beras cenderung turun meskipun di sejumlah daerah masih di atas harga eceran tertinggi. Kendati begitu, pemerintah tidak boleh lengah lantaran harga beras berpotensi naik lagi akibat penurunan produksi padi setelah puncak panen raya padi pada April-Mei 2024 berakhir.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, harga rerata nasional berbagai jenis beras di tingkat eceran pada pekan I-Juni 2024 sebesar Rp 15.125 per kilogram (kg). Harga beras tersebut turu 0.91 persen dibandingkan dengan harga rerata pada Mei 2024 yang sebesar Rp 15.263 per kg.