Salah Kaprah ”Cost Recovery” dan Produksi Minyak Bumi
Pemerintah mengusulkan kenaikan ”cost recovery”, sedangkan target ”lifting” minyak bumi turun. Apakah linier?
Rapat kerja pemerintah dan Komisi VII DPR terkait asumsi dasar sektor energi dan sumber daya mineral dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2025, Rabu (5/6/2024), lebih banyak mengulas mengenai minyak bumi. Bukan hanya realisasi produksi minyak yang terus melorot, melainkan juga biaya operasi yang dipulihkan atau cost recovery yang justru meningkat. Terasa kontradiktif. Namun, benarkah ada kontradiksi?
Cost recovery adalah biaya operasional yang dikeluarkan lebih dulu oleh kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) untuk melakukan eksplorasi, eksploitasi, serta produksi minyak dan gas bumi (migas). Apabila berhasil, biaya itu bakal diganti pemerintah. Artinya, pendapatan dari produksi dikurangi cost recovery lebih dulu baru dilakukan split (pembagian) berdasarkan kontrak bagi hasil (PSC) antara pemerintah dan KKKS.