logo Kompas.id
EkonomiTarget ”Lifting” Minyak Bumi...
Iklan

Target ”Lifting” Minyak Bumi Anjlok, ”Cost Recovery” Melambung

Target ”lifting” minyak bumi yang diusulkan pemerintah untuk 2025 anjlok. Sementara ”cost recovery” justru melambung.

Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
· 0 menit baca
Tampak <i>onshore processing facility </i>Saka Indonesia Pangkah Limited di Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Kamis (13/7/2023). Selain gas bumi dan LPG, di area fasilitas milik PT Saka Energi Indonesia (PGN Saka) itu juga ada <i>oil treating facility</i> atau pemrosesan minyak bumi.
KOMPAS/ADITYA PUTRA PERDANA

Tampak onshore processing facility Saka Indonesia Pangkah Limited di Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Kamis (13/7/2023). Selain gas bumi dan LPG, di area fasilitas milik PT Saka Energi Indonesia (PGN Saka) itu juga ada oil treating facility atau pemrosesan minyak bumi.

JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah mengusulkan target produksi siap jual atau lifting minyak bumi sebesar 580.000-601.000 barel per hari dalam asumsi dasar Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2025. Target ini di bawah realisasi pada 2023 sebesar 605.500 barel per hari dan target 2024 sebesar 635.000 barel per hari. Padahal, lifting minyak bumi ditargetkan naik menjadi 1 juta barel per hari pada 2030.

”Mencermati realisasi hingga Mei 2024 dan outlook 2024, lifting minyak dan gas bumi pada RAPBN 2025 diusulkan sebesar 1,58 juta-1,64 juta barel setara minyak per hari. (Itu) dengan rincian lifting minyak bumi sebesar 580.000-601.000 barel per hari dan lifting gas bumi sebesar 1 juta-1,04 juta barel setara minyak per hari,” kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif pada rapat kerja dengan Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (5/6/2024).

Editor:
FX LAKSANA AGUNG SAPUTRA
Bagikan