logo Kompas.id
›
Ekonomi›Sejumlah Faktor Gelembungkan...
Iklan

Sejumlah Faktor Gelembungkan Porsi Sektor Informal

Beragam faktor menyebabkan ada kecenderungan porsi pekerja sektor informal lebih besar.

Oleh
MEDIANA
· 0 menit baca
Pencari kerja berburu lowongan pekerjaan dalam Topkarir Expo, bursa kerja yang diadakan situs penyedia lowongan pekerjaan Topkarir, di Gedung Smesco, Jakarta, Jumat (16/11/2018). Badan Pusat Statistik mencatat, hingga Agustus 2018, penduduk yang bekerja sebanyak 124,01 juta orang, bertambah 2,99 juta orang dari Agustus 2017.
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Pencari kerja berburu lowongan pekerjaan dalam Topkarir Expo, bursa kerja yang diadakan situs penyedia lowongan pekerjaan Topkarir, di Gedung Smesco, Jakarta, Jumat (16/11/2018). Badan Pusat Statistik mencatat, hingga Agustus 2018, penduduk yang bekerja sebanyak 124,01 juta orang, bertambah 2,99 juta orang dari Agustus 2017.

JAKARTA, KOMPAS  —  Porsi penyerapan tenaga kerja di sektor informal yang cenderung naik dipengaruhi oleh sejumlah faktor, di antaranya digitalisasi, tekanan ekonomi, gelombang pemutusan hubungan kerja di industri manufaktur, hingga perubahan regulasi ketenagakerjaan.

Praktisi seputar sumber daya manusia, Samuel Ray, saat dihubungi, Senin (20/5/2024), di Jakarta, berpendapat, tumpahnya tenaga kerja ke lapangan kerja sektor informal disebabkan oleh banyak faktor, antara lain inovasi dari sisi teknologi dan keterbukaan informasi. Profesi-profesi baru, seperti pengemudi ojek daring, kreator konten, dan live streamer, muncul karena pesatnya perkembangan teknologi.

Editor:
FX LAKSANA AGUNG SAPUTRA
Bagikan