logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊMinat pada Buku Cetak Belum...
Iklan

Minat pada Buku Cetak Belum Tergantikan, tetapi Butuh Dukungan

Kegemaran membaca ada, tetapi ketiadaan akses pada buku jadi batu sandungan. Padahal, buku investasi jangka panjang.

Oleh
YOSEPHA DEBRINA RATIH PUSPARISA
Β· 1 menit baca
Penumpang sedang menunggu MRT di kursi tunggu sebelah pojok buku yang tersedia di stasiun MRT Dukuh Atas, Kebon Melati, Jakarta Pusat, pada Senin (3/10/2022).
AYU OCTAVI ANJANI

Penumpang sedang menunggu MRT di kursi tunggu sebelah pojok buku yang tersedia di stasiun MRT Dukuh Atas, Kebon Melati, Jakarta Pusat, pada Senin (3/10/2022).

Buku kini tak hanya dinikmati secara fisik, tetapi juga bisa dibaca dalam kemasan digital (e-book), bahkan didengar melalui audio book. Meski demikian, popularitas buku cetak masih tak tergantikan. Bagi sebagian masyarakat, buku cetak masih menjadi pilihan utama untuk menghilangkan penat, menjadi media untuk berdiam dan kontemplatif, lepas dari kesibukan.

”Saya lebih suka buku cetak konvensional karena lebih mendukung untuk 'menghilang' sejenak dari kesibukan. Beberapa kali baca e-book, ujung-ujungnya malah buka media sosial, jadi enggak deh,”ujar Patricia Dian (28) di Cikarang, Jawa Barat, Kamis (16/5/2024).

Editor:
AUFRIDA WISMI WARASTRI
Bagikan